Al Quran Tikrar, Hafal tanpa Menghafal

Al Quran Tikrar
Penyusun Metode: Ustadz Hamim Tohari
Penerbit: Sygma Creative Media Corp.

Bismillah,
Semangat untuk menghafal Al Quran semakin hari seolah makin tak terbendung. Tak hanya berlaku di kalangan pondok pesantren saja, namun sudah menjadi suatu hal yang umum di tengah masyarakat muslim di dunia. Terlebih, di Indonesia sejak kemunculan program hafizh cilik yang tayang setiap bulan Ramadhan di salah satu stasiun tv swasta, seolah cambuk modern yang berhasil menciptakan gaya hidup baru, yakni menghafal Al Qur’an.

Alhamdulillah, kini sudah banyak sekali perlengkapan yang sangat memudahkan kita untuk belajar menghafal Al Quran, mulai dari speaker murottal, buku-buku panduan, Al Quran hafalan juga banyak ragamnya, salah satunya adalah Al Quran tikrar yang sedang ada di hadapan kita.

Al Quran tikrar ini pada awalnya terbit dalam bentuk hard cover seperti layaknya Al Quran pada umumnya. Pertama kali diterbitkan (kalau tidak salah) tahun 2015. Pada saat itu saya sama sekali tidak ada rasa tertarik untuk membeli Al Quran tikrar ini, padahal saat itu lumayan gencar iklan dan juga pelatihannya di sekitar tempat tinggal saya. Entah pada saat itu saya berpikir, Al Quran ya sama saja, kalau klaim untuk hafalan, ya tergantung orangnya juga, kalau niat dan serius, tentunya pakai Al Quran yang biasa saja juga bisa. Kemudian dari segi tampilannya, sampul hard cover itu buat saya kurang ergonomis untuk dibawa kemana-mana (itu menurut pendapat saya pribadi).

Sampai pada akhirnya di tahun 2016, saya mendapati Al Quran tikrar ini dalam bentuk cover kulit dan pakai resleting. Tanpa pikir lama, saya langsung pesan, pada saat itu saya memilih warna navy, untuk saya hadiahkan ke suami (saya masih bertahan dengan Al Quran lama saya, Al Quran terjemah biasa, model resleting juga). Namun setelah melihat langsung Al Quran navy yang sudah di tangan suami, saya jadi ga sabar ingin punya juga, dan saya memilih warna hijau tosca seperti di gambar. Oya, saya ini paling suka dengan AL Quran model kulit sintetis dan pakai resleting, karena mudah dibawa kemana-mana, ngga khawatir rusak terlipat lembarannya, dan juga tidak khawatir terkena tumpahan air minum atau (barangkali) kehujanan tanpa sengaja. Al Quran cover kulit sintetis dan resleting aman dari itu semua, oya satu lagi, aman dari tangan-tangan kecil yang biasa suka buka-buka buku.

Setelah saya coba mempraktekkan metode Al Quran tikrar ini (masih baru beberapa surat saja sih), memang tidak terasa seperti menghafal, karena yang Anda lakukan hanyalah membaca berulang-ulang sesuai kolom ketentuan yang telah disediakan (kolom checklist). Ikuti saja petunjuknya, dan Anda akan heran sendiri, eh tau-tau sudah hafal Al Quran.

Tak dapat dipungkiri, kejadian demi kejadian di muka bumi akhir-akhir ini mulai dari gempa, tsunami, longsor, dll semakin membuka mata dan hati kita bahwa maut tak pandang usia. Dia tak pilih kasih saat sudah waktunya datang, dia kan datang sesuai perintah Rabbnya. Dan apabila ruh telah terpisah dari jasad, maka siapa lagi yang kan menemani selain amal sholih manusia saat hidup di dunia? Maka, menghafal Al Quran adalah salah satu pilihan tepat dan cerdas dalam mempersiapkan saat malaikat maut menjemput. Terlebih, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, bahwa apabila seseorang menghafalkan surat Al Mulk, rajin membacanya setiap malam, mengimani apa yang ada di dalamnya, dan melaksanakan hukum-hukum yang ada di dalamnya, maka surat Al Mulk ini merupakan penghalang bagi dirinya dari siksa kubur (HR. An Nasai).

MasyaAllah, tentunya semua orang ingin terhalang dari siksa kubur bukan? Belum juga keutamaan lainnya yang telah Allah dan Rasul sebutkan. Jadi, mari mulai menghafal.

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *