Judul buku: Ruqyah, jin, Sihir dan Terapinya
Penulis: Syaikh Wahid Abdussalam Bali
Jumlah halaman: 709 hlm
Penerbit: Ummul Qura
Tahun Terbit: Maret 2015
Cetakan: Kedua
Genre: Nonfiksi
Resensator: faridahanim.com
Buku ini berjudul Ruqyah, Jin, Sihir dan Terapinya, yang dialihbahasakan dari bahasa Arab, karena yang menulis buku ini adalah seorang syaikh Timur Tengah yang terkenal dengan kedalaman ilmunya, terutama dalam bidang ruqyah syariyyah. Beliau adalah syaikh Wahid Abdissalam Bali. Bagaimanakah isi dari buku ini?
Buku Ruqyah, Jin, Sihir dan Terapinya ini berupa buku hard cover, dengan isi yang lumayan tebal, yaitu 709 halaman ++. Pembahasan awal buku ini yakni tentang apa itu jin, setan, bagaimana hubungannya dengan manusia, bagaimana jin dan setan menampakkan diri di hadapan para Nabi dan bagaimana setan berbuat kerusakan atas diri manusia.
Membaca buku karya masterpiece Syaikh Wahid ini, memang dibutuhkan tekad yang kuat dan niat yang benar, karena tindak tanduk setan dan iblis betul-betul dikuliti sampai ke inti sarinya. Saya merasa seperti disediakan sebuah cermin yang sangat besar mengelilingi diri saya dan melakukan screening, pintu-pintu apa saja yang tanpa sadar sudah saya buka sehingga setan melakukan tipu daya. Astaghfirullah.
Seperti diceritakan oleh Syaikh Wahid di dalam buku ini, bahwa seseorang yang diganggu setan, tidak selalu mengalami kesurupan. Beberapa tanda atau gejala seseorang tengah diganggu setan adalah sebagai berikut;
- Suka menyendiri
- Menutup diri sepenuhnya
- Pendiam
- Tidak suka berkumpul dengan orang lain
- Pikiran sering melantur
- Selalu pusing
- Selalu diam dan lesu
- Sering bermimpi buruk
- Bermimpi seakan-akan ada yang memanggilnya
- Mendengar suara-suara yang mengajaknya berbicara dalam keadaan terjaga tapi tidak ada orangnya
- Selalu was was
- Banyak meragukan teman dan orang-orang yang dicintai
- Bermimpi seakan-akan ingin jatuh dari tempat yang sangat tinggi
- Bermimpi dikejar-kejar binatang
- Dan banyak lagi tanda atau gejala yang lainnya.
Disebutkan, bahwa apabila seseorang mengalami beberapa gejala seperti di atas, maka sebaiknya bersegera untuk melakukan pembersihan diri dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah, dan istiqamah dalam mengamalkannya. Misalnya, senantiasa menjaga wudhu, memperbanyak istighfar dalam segala keadaan, rutin membaca dzikir pagi dan petang, dan masih banyak lagi amalan sunah yang lain sebagaimana dibahas di dalam buku ini pada bab “Benteng Ghaib” halaman 361 – 534. Namun semuanya terangkum dalam satu kata, yakni Ikhlas karena Allah semata.
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal perbuatan seseorang selain dia ikhlas dan mengharapkan ridho Allah semata.” HR. Nasa’i.
*”Orang ikhlas adalah orang yang merahasiakan kebaikannya sebagaimana dia merahasiakan kejelekannya.” Ya’qub Al Makfuf.*
Dituliskan juga pengalaman penulis buku ini saat mengobati pasien-pasien yang mengalami gangguan sihir; sihir perceraian, sihir orang yang tidak bisa menggauli istrinya, dan juga dijelaskan langkah-langkah yang bisa dilakukan apabila ada seseorang yang terkena a ‘ain. Semua materi dijelaskan berikut dengan contoh aplikatif pengobatannya. Menurut saya, buku ini sangat direkomendasikan untuk dimiliki, mengingat pada hakikatnya kita manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah dan mengharapkan akhir yang husnul khatimah. Maka, pembersihan diri dari segala gangguan setan sejak dini, layak untuk dipertimbangkan, dan ruqyah syariyyah mandiri adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk dilakukan, dengan catatan ruqyah yang dilakukan benar-benar sesuai dengan yang Rasulullah contohkan. Wallahu’alam bish showab.
Membaca buku ini bisa membuka mata, menjadikan diri lebih waspada, membuka hikmah adanya syariat diturunkannya doa-doa harian mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, serta membuat diri senantiasa bergantung pada penjagaan Allah subhanahu wa ta’ala dengan senantiasa berdoa dan berdzikir.
Sabda Rasulullah, yang artinya; “Ketika salah seorang diantara kamu tidur, setan akan memasang tiga buhul pada sudut kepalanya. Dan dia memukulkan pada setiap anggota badan yang ia ikat dengan buhul dan mengatakan, ‘Kamu mempunyai malam yang panjang tidurlah dengan pulas’.
Apabila dia bangun, lantas ia berdzikir kepada Allah (membaca doa bangun tidur), satu buhul akan terlepas. Apabila dia berwudhu, satu buhul lagi akan terlepas. Dan apabila dia melakukan sholat sunnah dua rakaat, satu buhul lagi akan terlepas hingga pada pagi harinya, dia menjadi orang yang sangat giat, mempunyai jiwa yang baik (stabil) dan kalau tidak demikian, jiwanya menjadi buruk dan pemalas,” HR. Bukhari Muslim.
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,” QS. Al Falaq:4.